Banyak
penelitian mengatakan kecerdasan manusia diturunkan dari faktor genetik orang
tua. Hal ini tidak sepenuhnya salah karena faktor genetik setidaknya menyumbang
sebanyak 20-30% kecerdasan dari seseorang. Selain genetik, setidaknya asupan
gizi, kesehatan, dan stimulus lingkungan memiliki pengaruh terhadap
perkembangan kecerdasan seseorang. Otak manusia normal setidaknya mengandung
sebanyak 1000 miliar sel syaraf (neuron). Sel syaraf ini dapat ditingkatkan
dengan mengonsumsi makanan yang bergizi dan stimulus lingkungan yang baik sehingga
dapat meningkatkan sinapsis. Sinapsis merupakan sambungan antarneuron yang ketika semakin banyak adanya sinapsis maka semakin bertambah pula neuron yang
menyatu sehingga otak dapat menyerap informasi lebih banyak.
Kurangnya
asupan gizi dapat menjadi problematika dalam pertumbuhan dan perkembangan bagi
tubuh seseorang, terutama pada fase anak-anak. Kekurangan gizi pada fase
anak-anak dapat menganggu proses pertumbuhan fisik, perkembangan mental,
perkembangan motoric, dan kognitif (kecerdasan). Kekurangan gizi pada rentang
waktu yang lama dapat berakibat buruk pada metabolisme dan perkembangan otak.
Hal ini dapat mengakibatkan pertumbuhan badan menjadi kecil, volume otak kecil,
jumlah sel dalam otak berkurang yang mengakibatkan ketidakmatangan dalam organisasi biokimia
dalam otak. Mirisnya lagi, kekurangan gizi yang kronis dapat mengakibatkan kerusakan pada
otak secara permanen sehingga menganggu perkembangan kognitif.
Anak-anak
yang kekurangan asupan gizi biasanya ditandai dengan anak yang tidak aktif,
apatis, memiliki aktivitas fisik yang rendah, sulit berkonsentrasi, mudah
sakit, dan pasif. Hal ini bertolak belakang dengan kondisi anak yang asupan
gizinya terpenuhi. Mereka cenderung lebih aktif bereksplorasi dan berkontak
dengan benda, orang, atau lainnya yang berada di sekitarnya.
Kurangnya asupan gizi di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu kemiskinan, kondisi lingkungan, buruknya pelayanan kesehatan, dan kurangnya pemahamam tentang gizi. Dari semua faktor tersebut, kemiskinan lah yang menjadi aktor utama penyebab asupan gizi yang tidak terpenuhi di masyarakat. Oleh karena itu, pada artikel ini akan dijelaskan mengenai bahan pangan yang mampu meningkatkan kecerdasan seseorang, terutama pada anak-anak yang dapat dengan mudah dijumpai dengan harga yang murah sehingga mampu membantu untuk menyediakan asupan gizi agar terpenuhi bagi perkembangan otak, yaitu
1. Tomat, bahan pangan ini memiliki kandungan likopen dan antioksidan yang berperan dalam melindungi otak dari jenis kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Tomat dapat dikonsumsi dalam bentuk segar ataupun diolah. Namun, dianjurkan untuk mengonsumsi tomat dengan diolah terlebih dahulu. Hasil penelitian menunjukkan tomat yang dimasak selama 15 menit dapat meningkatkan kadar likopennya sebanyak 171% dan akan lebih mudah untuk diserap oleh tubuh. Akan tetapi, memasak tomat selama 15 menit juga dapat menurunkan kandungan vitamin C pada tomat sebanyak 15%.
2. Brokoli, dikenal mengandung sumber vitamin K yang diketahui bagus untuk meningkatkan fungsi kognitif serta kemampuan otak.
3. Tempe, tidak ada satupun masyarakat yang tidak mengenal tempe. Tempe dibuat melalui kacang kedelai yang difermentasi dengan bantuan sejenis kapang tertentu. Tempe telah banyak diteliti memiliki banyak manfaat. Isoflavon yang terdapat pada tempe diketahui berperan sebagai antioksidan yang mencegah menempelnya radikal bebas pada tubuh. Tempe juga memiliki kandungan asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh. Selain itu, tempe juga berperan penting bagi otak, seperti meningkatkan daya ingat ataupun sistem saraf.
4. Telur, dikenal sebagai sumber protein dan memiliki harga yang terjangkau. Tak disangka, dengan mengonsumsi telur dapat meningkatkan daya ingat. Lecithin yang terkandung pada bagian kuning telur memiliki peran besar dalam membantu perkembangan memori dari otak.
5. Seafood, atau dikenal sebagai makanan laut diketahui memiliki manfaat bagi perkembangan otak. Banyak sekali penelitian yang mempublikasikan mengenai hubungan makanan laut dengan perkembangan kecerdasan manusia. Hal ini dikarenakan seafood diketahui mengandung setidaknya 20% protein yang mudah dicerna oleh tubuh dan asam amino esensial yang seimbang. Seafood setidaknya mengandung asam amino omega-3 (dalam bentuk DHA dan EPA) dan omega-6 yang dapat meningkatkan kecerdasan, khususnya pada anak-anak. Salmon diketahui memiliki kandungan asam lemak omega-3 yang tinggi, tetapi tidak perlu memaksakan diri jika belum mampu mengonsumsi ikan ini karena masih banyak alternative lainnya, seperti sardine, kembung, mujair, tenggiri, dan lain-lain yang tidak kalah jauh kandungan asam lemak omega-3 nya. Sebaiknya konsumsi ikan laut setidaknya seminggu dua kali untuk meningkatkan asam lemak omega-3.
6. Buah-buahan dan Sayuran, seperti tomat dan brokoli, buah-buahan dan sayuran memiliki peranan penting dalam perkembangan otak. Kandungan seperti vitamin dan mineral yang terkandung didalamnya adalah faktor kunci. Akan tetapi, perlu diperhatikan bagaimana cara mengolah bahan pangan tersebut agar kandungan yang dimilikinya tidak terdefisiensi (berkurang). Vitamin B kompleks setidaknya memiliki peranan terhadap fungsi otak, perubahan emosi serta perilaku, dan berperan dalam terjadinya perubahan zat gizi menjadi sumber energi bagi otak. Vitamin A, C, E adalah antioksidan yang berperan sebagai pelindung dalam mencegah kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas dan berfungsi memperbaiki fungsi otak. Mineral memiliki fungsi untuk menjaga volume otak agar sel otak tetap dalam keadaan baik sehingga otak dapat bekerja secara maksimal. Contoh buah-buahan dan sayuran yang baik bagi tubuh adalah jagung, jambu biji, papaya, semangka, buah naga, tomat, ubi jalar merah, brokoli, wortel, bayam, labu kuning, dan lain-lain.
7. Kacang-kacangan, diketahui kaya akan serat, vitamin B kompleks, zat besi, dan magnesium yang berperan penting bagi fungsi otak dan meningkatkan daya ingat. Selain itu, kacang-kacangan juga diketahui mengandung vitamin E yang dapat menjaga tubuh dari penyakit jantung dan memperbaiki sistem kerja otak.
Seyogyanya
masih banyak sumber bahan pangan yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif
seseorang, tetapi dalam hal ini dibatasi dengan mudah dijumpai dan harga yang
ekonomis maka hanya segitu saja yang dapat dirangkum. Mungkin dilain waktu
dapat dibahas bahan pangan yang mampu meningkatkan daya ingat pada kesempatan
dan tema lain. Apabila pembaca mengetahui bahan pangan lain yang mampu
meningkatkan daya ingat sesuai dengan judul artikel ini boleh dituliskan di
kolom komentar.
Pada akhirnya, Katheoin
menyadari dalam penulisan ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan
sehingga masukkan, kritikan, komentar, dan saran sangat diperlukan bagi
perbaikan penulisan ke depannya. Terima kasih dan semoga bermanfaat.
2 Komentar
Wah, kalo saya suka makan tempe jadinya mungkin ingatannya bisa kuat hehe...
BalasHapusJangan lupa kunjungi balik & tinggalin komen,
https://aisurunihongo.blogspot.com/2021/01/lirik-terjemahan-yorushika-kokoro-ni.html
Boleh nih dicoba
Hapus